Selasa, 25 April 2017

Mengenal CentOS

Pada kesempatan kali ini saya akan sharing sedikit tentang apa itu CentOS, kekurangan, dan kelebihannya.
Langsung saja=>
a. Linux secara umum.
TENTANG LINUX SECARA UMUM
Linux merupakan sebuah system operasi dengan kemampuan multiuser dan multi tasking yang bersifat free. Free disini bukan diartikan sebagai gratis.tetapi berarti kebebasan seperti yang tertuang dalam lisensi yang dimiliki oleh linux yaitu GNU GPL (GNU is not unlix general public licence). Perangkat lunak yang mempunyai lisensi GNU GPL akan menjamin 3 kebebasan bagi para penggunanya yaitu:
a. Kebebasan untuk menjalankan perangkat lunak yang disebut dengan tujuan apapun.
b. Kebebasan untuk mengubah perangkat lunak tersebut agar sesuai dengan kebutuhan. Hal ini mengharuskan prasyarat tersediannya source code perangkat lunak tersebut.
c. Kebebasan untuk mendistribusikan salinannya ,baik secara gratis maupun biaya. Sebagai system dalam rumpun UNIX, GNU/linux mewarisi sifat sifat yang menyerupai UNIX misalnya multiuser, multitasking, line/text command based, secure, ready for network, development tiil support.

Berikut adalah beberapa distributor linux, yaitu:
a. Redhat linux
b. Mandrake linux
c. Caldera open linux
d. Suse linux
e. Slackware linux
f. Debian GNU/linux
g. Turbolinux
h. Centos
i. Ubuntu dll.
Tetapi yang ingin saya bahas disini adalah Linux CENTOS.
b. Apa itu CentOS

CentOS (Community ENTerprise Operating System) merupakan Distro Linux yang cocok dipergunakan dalam skala Enterprise selain itu juga gratis. CentOS dibuat dari source code Red Hat Enterprise (RHEL) yang dikembangkan oleh sebuah komunitas yang disebut CentOS Project.
CentOS pada dasarnya dibuat dari source code Ret Hat Enterprise yang bisa diunduh di ftp://mirrors.kernel.org/redhat/redhat/linux/enterprise. Software ini dirilis di bawah General Public License (GPL) yang selanjutnya dikembangkan oleh sebuah komunitas yang disebut CentOS Project, untuk lebih jelasnya silahkan mengunjungi situs resminya di http://www.centos.org.
CentOS saat ini sudah digunakan di seluruh dunia, beberapa komunitas, mailing list, IRC dan website tutorial dibuka dengan lebar agar semua orang bisa mempelajarinya. Sehingga untuk dukungan mengenai bagaimana membuat sebuah server dengan distro ini Anda tidak perlu khawatir, sebab seluruh pengguna yang tersebar di dunia yang aktif di komunitas, siap untuk membantu Anda.
Ada 2 alasan dasar kenapa penulis memilih CentOS sebagai sistem operasi utama sebuah server. Dalam hal dukungan, CentOS memiliki dukungan yang lebih baik, dukungan mengenai software dan hardware adalah salah satu alasan yang terpenting dari sebuah Distro skala Enterprise, selain itu Anda tidak perlu khawatir, dengan dukungan software paket untuk update, sebab jika Anda mengunakan sebuah Operating System commercial, maka anda harus membayar terlebih dahulu agar mendapatkan update yang terbaru, lain halnya dengan CentOS, dimana vendor CentOS Project memberikan support dalam produknya secara berkala. Jika anda ingin membayar dengan alasan rasa terima kasih atas dukungan yang diberikan bisa saja, tetapi tidak wajib. Biasanya Distro Linux memiliki dukungan (Life Cycles) yang relatif pendek, di sini penulis tidak akan memberikan contoh distro yang dijadikan perbandingan. Misalnya sebuah distro memiliki dukungan hanya 2 tahun, setelah 2 tahun ke depan diharuskan untuk melakukan upgrade ke release yang terbaru sebab dari itu Anda akan memiliki sedikit pilihan yaitu upgrade ke release terbaru atau membiarkan sistem tersebut dan menghiraukan update security pada distro tersebut, padahal security adalah hal yang terpenting. Diasumsikan Anda memiliki sebuah server, Anda ingin server tersebut dalam kondisi aman dan terjaga dalam paket yang digunakan, yaitu dengan cara upgrade sistem. Ada beberapa kemungkinan terburuk yang akan Anda alami.
Pertama, dalam proses upgrade sistem bukanlah perkara mudah, biasanya proses upgrade merupakan pergantian software yang lama diganti dengan software yang terbaru sehingga pasti akan ada beberapa software aplikasi lama yang tidak support dengan aplikasi yang terbaru sesuai dengan konfigurasi lama.
Kedua, setelah upgrade versi paket software yang terbaru, kebanyakan memiliki perubahan signifikan yang berbeda dengan versi sebelumnya. Jika server Anda adalah sebuah server yang harus online 24 jam maka anda menginginkan server tersebut tetap berjalan dengan baik setelah proses upgrade dan meminimalisir downtime. Tetapi pada dasarnya proses upgrade sistem akan menganti semua software menjadi yang terbaru dan tidak memedulikan konfigurasi lama Anda, dengan begitu Anda harus menulis ulang source code konfigurasi Anda yang lama dan melakukan pengetesan pada semua konfigurasi, dan hal tersebut dilakukan untuk memastikan bahwa sistem Anda bisa berjalan dengan baik, hal tersebut merupakan pekerjaan besar dan selain itu, mengakibatkan downtime pada server yang relatif lebih lama.
CentOS dengan platform Linux Enterprise mencegah 2 permasalah tersebut sebab release pada CentOS memilik release yang memiliki kesamaan dengan versi sebelumnya hingga beberapa tahun, sehingga CentOS memiliki waktu dukungan secara berkala dari 5 tahun sampai dengan 10 tahun. Hal tersebut penting diperhatikan sebab bisa memberikan Anda banyak kesempatan untuk upgrade dan melakukan testing pada versi yang terbaru. Beberapa hal yang perlu diperhatikan bahwa Linux CentOS merupakan salah satu turunan dari Distro Red Hat yang saat ini masih menguasai pangsa pasar server seluruh dunia, CentOS saat ini menjadi alternatif Open Source yang digunakan hampir sebagaian perusahaan hosting di dunia.
C. Kekurangan & Kelebihan.
KELEBIHAN CENTOS : Kompatibel dengan Red Hat Merupakan Operating system yang handal untuk Enterprise Merupakan Operating system yang didukung resmi oleh CPanel Drivers Red hat dapat dipakai di Centos.

KEKURANGAN CENTOS : Tergantung pada distro Red Hat. Karena centos selalu keluar setelah Red Hat Kurangnya dokumentasi mengenai centos Karena Centos dibangun berdasarkan Red hat maka segala kelebihan dan kekurangan Red hat juga menjadi bagian dari centos.

RHEL (Red Hat Enterprise Linux).
Centos dibuat oleh North American Enterprise Linux. Namun berbeda dengan turunan Linux lainnya, Centos merupakan copian dari RHEL 99%. Karena Centos hanya membuang label Red Hat dan diganti dengan label generic. Jadi isi dari program Centos sama dengan RHEL. Drivers yang jalan di RHEL otomatis jalan juga di Centos. Meskipun keberadaan Centos sangar tergantung pada Red Hat namun hal ini justru memberikan nilai tambah, karena RH merupakan satu-satunya distro komersial Linux yang dipakai secara luas di perusahaan besar dan satu-satunya distro Linux yang didukung oleh CPanel (CPanel adalah kontrol panel terbanyak dipakai oleh perusahaan hosting, hampir 100% hosting menggunakan CPanel). Karena merupakan copian RHEL maka Centos juga didukung secara resmi oleh CPanel.
Sumber : http://damargalih17.blogspot.co.id/search?q=centos

Sabtu, 22 April 2017

Mengenal Dan Memahami Docker

A. Pengertian

Docker adalah proyek open-source yang mengotomatisasi penyebaran aplikasi di dalam wadah perangkat lunak . Kutipan fitur dari halaman web Docker:

Kontainer Docker membungkus perangkat lunak dalam filesystem lengkap yang berisi semua yang perlu dijalankan seperti kode, runtime, perkakas sistem, pustaka sistem - apapun yang dapat Anda instal di server. Ini menjamin bahwa hal itu akan selalu berjalan sama, terlepas dari lingkungan tempat tinggalnya.

Docker menyediakan lapisan tambahan abstraksi dan otomatisasi virtualisasi tingkat sistem operasi pada Windows dan Linux. Docker menggunakan fitur isolasi sumber daya dari kernel Linux seperti cgroup dan namespace kernel, dan sistem file berkemampuan serikat seperti OverlayFS dan lainnya untuk mengizinkan wadah "independen" dijalankan dalam satu contoh Linux, mewaspadai Overhead memulai dan memelihara mesin virtual
Dukungan kernel Linux untuk ruang nama sebagian besar mengisolasi pandangan aplikasi tentang lingkungan operasi, termasuk pohon proses, jaringan, ID pengguna dan sistem berkas yang terpasang, sedangkan cgroups kernel menyediakan pembatasan sumber daya, termasuk CPU, memori, blok I / O , Dan jaringan. Sejak versi 0.9, Docker menyertakan perpustakaan libcontainer sebagai caranya sendiri untuk secara langsung menggunakan fasilitas virtualisasi yang disediakan oleh kernel Linux, selain menggunakan antarmuka virtualisasi yang disarikan melalui libvirt, LXC (Linux Containers) dan systemd-nspawn 
B. Overview
Sebagai tindakan dilakukan pada gambar dasar Docker, lapisan sistem berkas serikat dibuat dan didokumentasikan, sehingga setiap lapisan sepenuhnya menggambarkan bagaimana membuat ulang tindakan. Strategi ini memungkinkan gambar ringan Docker, karena hanya pembaruan lapisan yang perlu disebarkan (dibandingkan VM penuh, misalnya).
Docker menerapkan API tingkat tinggi untuk menyediakan wadah ringan yang menjalankan proses secara terpisah. Membangun di atas fasilitas yang disediakan oleh kernel Linux (terutama cgroup dan ruang nama), wadah Docker, tidak seperti mesin virtual, tidak memerlukan atau menyertakan sistem operasi yang terpisah. Sebaliknya, ini bergantung pada fungsi kernel dan menggunakan isolasi sumber daya (CPU, memori, blok I / O, jaringan, dll.) Dan ruang nama terpisah untuk mengisolasi tampilan aplikasi dari sistem operasi. Docker mengakses fitur virtualisasi kernel Linux baik secara langsung menggunakan perpustakaan libcontainer , yang tersedia seperti Docker 0.9, atau secara tidak langsung melalui libvirt, LXC (Linux Containers) atau systemd-nspawn.
Karena wadah Docker sangat ringan, server tunggal atau mesin virtual dapat menjalankan beberapa kontainer secara bersamaan. Sebuah analisis 2016 menemukan bahwa kasus penggunaan Docker yang khas melibatkan lima kontainer per host, namun banyak organisasi menjalankan 10 atau lebih.
Dengan menggunakan kontainer, sumber daya dapat diisolasi, layanan dibatasi, dan proses disiapkan untuk memiliki tampilan sistem pribadi yang hampir sepenuhnya pribadi dengan ruang ID proses mereka sendiri, struktur sistem file, dan antarmuka jaringan. Beberapa kontainer berbagi kernel yang sama, namun setiap kontainer dapat dibatasi hanya dengan menggunakan jumlah sumber daya yang ditetapkan seperti CPU, memori dan I / O.
Menggunakan Docker untuk membuat dan mengelola kontainer dapat menyederhanakan pembuatan sistem terdistribusi dengan memungkinkan beberapa aplikasi, tugas pekerja dan proses lainnya berjalan secara otonom pada satu mesin fisik atau di beberapa mesin virtual. Hal ini memungkinkan penggelaran node dilakukan saat sumber daya tersedia atau dibutuhkan lebih banyak node, memungkinkan platform sebagai platform (sistem) dari penerapan dan penskalaan untuk sistem seperti Apache Cassandra , MongoDB atau Riak . Docker juga menyederhanakan pembuatan dan pengoperasian antrian tugas atau beban kerja dan sistem terdistribusi lainnya.
C. Sejarah
Solomon Hykes memulai Docker di Prancis sebagai proyek internal di dotCloud, sebuah perusahaan platform-as-a-service, dengan kontribusi awal oleh insinyur dotCloud lainnya termasuk Andrea Luzzardi dan Francois-Xavier Bourlet. Jeff Lindsay juga terlibat sebagai kolaborator independen. Docker mewakili evolusi teknologi milik dotCloud, yang dibangun di atas proyek sumber terbuka sebelumnya seperti Cloudlets .
Docker dirilis sebagai open source pada bulan Maret 2013. Pada tanggal 13 Maret 2014, dengan diluncurkannya versi 0.9, Docker menjatuhkan LXC sebagai lingkungan eksekusi default dan menggantinya dengan library libcontainernya sendiri yang ditulis dalam bahasa pemrograman Go. Pada tanggal 24 Oktober 2015, proyek ini memiliki lebih dari 25.600 bintang GitHub (menjadikannya proyek GitHub terbagi ke-20), lebih dari 6.800 garpu, dan hampir 1.100 kontributor. 
Referensi
https://en.wikipedia.org/wiki/Docker

Jumat, 21 April 2017

Training PRE-MTCNA DAN CENTOS Bersama INTRA

Pada hari Jumat (20/4) adalah hari pertama Training Pre-MTCNA dan CentOs yang di Narasumberi oleh Team INTRA Training Center Bekasi .

INTRA adalah lembaga training dan IT solution yang berdomisili di Bekasi, Jawa Barat. Dengan segala kemampuan yang dimiliki, INTRA telah dipercaya sebagai perusahaan untuk memberikan training, konsultasi, dan implementasi oleh personal, instansi swasta ataupun pemerintah.

Dengan motto “The Path of Development”, INTRA berkomitmen memberikan layanan terbaiknya untuk student & IT engineer.

INTRA awalnya hanyalah komunitas belajar yang ingin melakukan pengembangan, Terutama pengembangan diri sendiri sehingga dapat menjadi IT Professional. Dengan segala sumber yang ada (knowledge & skill) yang kami miliki, kami tetap riset dan mengembangkan untuk menjadi yang berkualitas. Walaupun kami sadari, “di atas awan ada awan lagi”, kita menyadari bahwa bukan terbaik di dunia tetapi hanya ada yang lebih baik.

dan pada hari pertama training atau workshop ini membahas tentang mikrotik antara lain:

1. DHCP dan Cara Kerja DHCP dan Instalasi GNS3
2. Bridging dan Switching
3. Routing 



Kamis, 20 April 2017

Setting radio pointing sebagai station

A.Pendahuluan
Station adalah  untuk memfungsikan wireless sebagai wireless client pada topologi PTP maupun PTMP. Mode station ini hanya bisa digunakan untuk membentuk jaringan yang sifatnya routing, bukan bridge network. Mode ini merupakan mode yg paling efisien jika pada sisi wireless client/station tidak membutuhkan bridging. Nah jika anda membutuhkan setting bridging, mode selanjutnya mungkin akan jadi alternatif yang menarik.

B.Latar Belakang
Karena saya ingin memfungsikan radio station ini sebagai penerima sinyal hotspot

C.Maksud Dan Tujuan
Untuk mengetahui fungsi mode station

D.Alat Dan Bahan
1.Radio Pointing(antena grid0
2.Kabel Ethernet LAN
3.Laptop

E.Jangka Waktu Pelaksanaan
Saya melakukan pembelajaran ini kurang lebih 10-50 menit

F.Langkah-Langkah
1.Masuk ke web browser dengan ip addres 192.168.1.20
 2.Masuk Tab System,Lalu kita setting Device name nya menjadi AirGrid M2 HP STA RW5
*Time Zone gantikan ke GMT7+
*Pada startup date beri centang
*startup date disamping kanan kolom ada kotak kecil nahh klik kotak kecil tersebut dan pilih tanggal yang sesuai
lalu change>apply tunggu reboot selesai
3.Masuk Tab Network
Biarkan settingannya seperti ini karena kita sudah mengganti ipnya AP ke 192.168.1.21

4.Masuk Tab wirelles
*Wirelles modenya station
*Untuk SSIDnya disamping ada tulisan select klik select tersebut nanti akan muncul browser baru yang menampilkan hotspot kemudian pilih hotspot tersebut lalu pilih Lock AP lalu save, yang ada seperti gambar dibawah ini
*Kemudian select frequency scan list.MHZ saya memilih 2412 yang belum digunakan
*Kemudian pada wirelles security nya masukkan password dari wirellesnya

5.Hingga hasillnya seperti ini

6.Masuk Tab Main
Nahh disini radio yang sebagai station sudah terhubung dengan yang AP

7.Masuk Tab Logo dari radio pointing tersebut dan pada airview port masukkan port yang sama pada APnya
8.Kita coba ping apakah ada beban pada radio pointing kita sebesar 135 Mbps

Sekian dari saya hanya itu yang dapat saya sampaikan
Terimakasih

G.Kesimpulan
Kita dapat mengetahui konfigurasinya dan memahami konfigurasinya

H.Referensi
Mbah Suro Dhemit

Rabu, 19 April 2017

Setting Radio Pointing Sebagai Acces Point

A.Pendahuluan
Pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang bagaimanan menyetting pointing sebagai access point(Pemancar Sinyal). Sebelumnya kita harus tahu apa itu Access Point, Access Point atau dalam bahasa indonesia diartikan titik akses nirkabel yaitu suatu peranti yang memungkinkan peranti nirkabel untuk terhubung ke dalam jaringan dengan menggunakan Wi-Fi, Bluetooth, atau standar lain. WAP biasanya tersambung ke suatu router (melalui kabel) sehingga dapat meneruskan data antara berbagai peranti nirkabel (seperti komputer atau pencetak) dengan jaringan berkabel pada suatu jaringan.

B.Latar Belakang
Karena kurangnya akses internet di desa desa atau pelosok desa maka saya menggunakan antena agar bisa menjangkau internet

C.Maksud Dan Tujuan
Mengerti Konfigurasinya dan Cara pemasangannya

D.Alat Dan Bahan
1.Antena grid
2.Web Browser
3.Laptop
4.Kabel Ethernet

E.Jangka Waktu Pelaksanaan
Saya melakukan pembelajaran ini  kurang lebih 10-60 menitt

F.Langkah-Langkah

1.Masuk Networkconnection >Lalu Add>Pilih Ethernet kemudian setting ip nya menjadi seperti dibawah ini
2.Masuk Web Browser dengan ip addres 192.168.1.20 atau ip defaulnya air os

3,Masuk Tab System kemudian kita atur tanggal dan waktunya
*Pada Time Zone pilih GMT7+ Jakarta,Indonesia
*Beri Centang pada startup date
*Lalu pada kolom startup date ada kotak kecil disampingnya nahh, klik kotak tersebut dan sesuai kan tanggalnya
Lalu change>apply reboot
 4.Masuk Tab Network ,Pada ip addresnya kita ganti dari 192.168.1.20  menjadi 192.168.1.21 karena nanti di station nya saya memakai yang 20,lalu change >apply reboot

5.Masuk Tab Wirelles,
*wirelles modenya pilih acces point karena kita menggunakannya sebagai acces  point
*SSID beri nama sesuai selera anda tetapi disini saya menggunakan AP Pedaringan karena saat itu melakukan pembelajaran didesa
*Untuk Countrynya pilih indonesia karena kita berada diindonesia
*Lalu pada frequency list.MHZ beri centang kemudian disamping kolom masih ada tulisan edit.Klik pada tulisan edit lalu secara otomatis akan terbukka webbrowser yang akan menampilkan frequency yang sudah digunakan dan frequency yang belum digunakkan disitu saya menggunakan 2412 yang belum digunakan.
*Pada frequency.MHZ samakan dengan frequency yang telah kita pilih yaitu 2412
Kemudian kita beri password pada AP tersebut:
*Securiy pilih WPA2-AES
*WPA Authentication pilih PSK
*WPA Preshared key berikan password pada  AP tersebut

Lalu Change>Apply>Tunggu hingga reboot

 6.Masuk Tab>Main
Disitu akses point sudah jadi tetapi disitu cuma antar ubnt dan ubntt misalkan Laptop mau connectt itu tidak akan bisa karena kita belum mensettingnya di logo powerbeam atau disamping kiri dari main
 7.Nahhh,...beri centang pada airmax lalu change > apply tunggu hingga reboot

 Sekian dari saya hanya itu yang dapat saya bagikan apabila salah kata saya mohon maaf

G.Kesimpulan
Kita dapatt mengetahui cara konfigurasinya dan mengerti kegunaan dan bagian bagiannya

H.Referensi
Mbah suro dhemit

Selasa, 18 April 2017

DHCP Server Di Cisco

A.Pendahuluan

Dynamic Host Configuration Protocol adalah protokol yang berbasis arsitektur client/server yang dipakai untuk memudahkan pengalokasian alamat IP dalam satu jaringan. Sebuah jaringan lokal yang tidak menggunakan DHCP harus memberikan alamat IP kepada semua komputer secara manual. Jika DHCP dipasang di jaringan lokal, maka semua komputer yang tersambung di jaringan akan mendapatkan alamat IP secara otomatis dari server DHCP. Selain alamat IP, banyak parameter jaringan yang dapat diberikan oleh DHCP, seperti default gateway dan DNS server.
B. Latar Belakang
Karana sebuah jaringan lokal yang tidak menggunakan DHCP harus memberikan alamat IP kepada semua komputer secara manual, maka dari itu DHCP diperlukan untuk mempermudah.

C. Maksud dan Tujuan

Memudahkan pengalokasian alamat IP dalam satu jaringan

D. Alat dan Bahan

1. PC / Laptop
2. Cisco Packet Tracer

E. Jangka Waktu

 Saya melakukan pembelajaran ini kurang lebih 10 Menit
F.Langkah Langkah

1.Buat Topologi Seperti ini
2.Double klik pada Miltilayer Switch > CLI untuk menconfig DHCP.
3.Tuliskan Perintah Ini
Switch>enable
Switch#configure terminal

Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Switch(config)#vlan 10
Switch(config-vlan)#name anjar
Switch(config)#vlan 20
Switch(config-vlan)#name setiawan
Switch(config-vlan)#exit
Switch(config)#int range fa0/1-2
Switch(config-if)#switchport mode acces

Switch(config-if)#switchport acces vlan 10
Switch(config)#int range fa0/3-4
Switch(config-if)#switchport mode acces
Switch(config-if)#switchport access vlan 20 

4.Beri Ip pada setiap vlannya
 Switch(config)#int vlan 10 
 Switch(config-if)#ip address 192.168.10.1 255.255.255.0 


 Switch(config)#int vlan 20 
 Switch(config-if)#ip address 192.168.20.1 255.255.255.0 

5.Lalu tuliskan perintah # Switch(config)#ip routing 
6. Lalu Beri Konfigurasi DHCP nya
 

 Switch(config)#ip dhcp pool vlan10 
 Switch(dhcp-config)#network 192.168.10.0 255.255.255.0 
 Switch(dhcp-config)#default-router
192.168.10.1 

 Switch(dhcp-config)#dns-server 8.8.8.8  
 Switch(config)#ip dhcp pool vlan20 
 Switch(dhcp-config)#network
192.168.20.0 255.255.255.0 
 Switch(dhcp-config)#default-router
192.168.20.1 
 Switch(dhcp-config)#dns-server 8.8.8.8   
7.Masuk pada PC klik 2x >Desktop>Ip configuration >PIlih DHCP
8.Tunggu hingga muncul Dhcp succesfully
G.Kesimpulan
Kita dapat memberi ip pada setiap client tanpa kita harus memasukan secara manual

H.Referensi
MODUL CISCO IDN



Senin, 17 April 2017

Menghubungkan vlan dengan switch osi layer 3


A.Pendahuluan
Packet Tracer adalah simulator alat-alat jaringan Cisco yang sering digunakan sebagai media pembelajaran dan pelatihan, dan juga dalam bidang penelitian simulasi jaringan komputer. Program ini dibuat oleh Cisco Systems dan disediakan gratis untuk fakultas, siswa dan alumni yang telah berpartisipasi di Cisco Networking Academy. Tujuan utama Packet Tracer adalah untuk menyediakan alat bagi siswa dan pengajar agar dapat memahami prinsip jaringan komputer dan juga membangun skill di bidang alat-alat jaringan Cisco.

B.Latar Belakang
Karena kurangnya pembekalan cisco maka saya belajar cisco

C.Maksud Dan Tujuan
1.Menghubungkan antar vlan dengan switch layer3
2.Dapat Lebih Memahami Cisco

D.Alat Dan Bahan
1.Laptop
2.Packettracer

E.Jangka Waktu Pelaksanaan
15 menit

F.Langkah-Langkah
1.Buka Cisco packettracernya
2.Buat Topologi Seperti ini






















3.Masuk Konfigurasi Switchnya
4.Buat 2 vlan dengan nama berbeda dan id berbeda








 5.Kemudian masukkan setiap interface ke vlan






6.Beri ip pada vlan 10 dan 20
ip ini nanti yang akan digunakan sebagai gateway dari clien
















7.Tuliskan perintah #ip routing untuk menghubungkan vlan yang berbeda


8.Beri ip pada setiap pc/client

G.Kesimpulan
Kita dapat menghubungkan vlan dengan switch layer3

H.Referensi
Modul CISCO IDN